Hanya di Indonesia, 5 hal ini bisa jadi tren | Berita Extra

G+

Indonesia bisa dibilang merupakan satu contoh nyata di mana tren 'aneh' menyebar lewat teknologi. Bisa dianggap aneh karena mungkin tren seperti ini tak akan bisa sampai laris jika tersebar di luar nusantara.

Kebanyakan, tren 'aneh' yang menyebar melalui internet, ada pula yang menyebar melalui smartphone. Ada yang sebenarnya berasal dari luar, namun tak sedikit yang murni hasil dari negeri sendiri.

Dalam beberapa hari terakhir, mungkin Anda dikejutkan dengan tren bahasa Tervicky yang jadi viral akibat munculnya berbagai video dengan tata bahasa 'intelek' yang digunakan oleh Vicky Prasetyo. Namun, sebelum Tervicky, sebenarnya banyak juga tren yang sudah berkembang di dalam negeri berkat bantuan internet dan smartphone.

Apa saja? Simak ulasannya yang berhasil dihimpun merdeka.com
1. 4L4y

Tren bahasa satu ini mungkin beredar di kalangan ABG (Anak Baru Gede) pada beberapa tahun belakangan ini. Penyebarannya pernah sangat pesat akibat menjamurnya penggunaan smartphone BlackBerry di kalangan anak muda.

Tak hanya lewat BBM saja, tren ini juga menyebar lewat pesan singkat seperti SMS hingga email bahkan tulisan tangan sekalipun. Sebenarnya, tren seperti ini juga berkembang di luar negeri, namun namanya L33t.

Alay sendiri adalah gaya bahasa di mana penggunaan beberapa huruf digantikan dengan karakter unik seperti angka atau tanda baca lainnya. Bagi yang sudah terbiasa dengan hal ini mungkin tak merasa kesulitan, namun, bagi yang tak terbiasa dengan 'bahasa alien' macam ini, tentu akan susah.
2. Ciyus? Miapah?

Kalau tren satu ini umurnya masih lebih pendek dibanding dengan tren gaya bahasa Alay. Namun, efek yang dihasilkan tetap sama.

Dalam Bahasa Indonesia yang baik dan benar, ciyus sendiri berarti serius, sedangkan miapah berarti demi apa. Bahasa seperti ini sejatinya digunakan untuk menunjukkan bahwa penggunanya masih kekanak-kanakan dan imut-imut (anak balita lebih mudah mengucapkan ciyus daripada serius).

Penyebarannya juga terjadi dalam beberapa media teknologi seperti BBM, SMS, email, jejaring sosial, dan sebagainya. Penggunanya pun setipe dengan yang sebelumnya, yaitu remaja.
3. Demi Tuhaan!

Anda yang mengikuti perkembangan perseteruan Eyang Subur dan mantan pengikutnya mungkin paham dengan frase satu ini. Hal ini diucapkan oleh Arya Wiguna saat menyatakan kemarahannya kepada Subur di depan media massa.

Bentuk penumpahan amarah yang dilakukan Arya ini ternyata terekam bidikan kamera dan secara cepat menyebar lewat YouTube. Akibatnya, banyak orang ikut-ikutan menirukan kemarahan Arya Wiguna dalam beberapa video parodi.

Memang belum ditemukan bentuk penggunaan frase ini dalam kehidupan masyarakat Indonesia sehari-hari. Namun, melihat penyebarannya lewat jejaring sosial, bisa diketahui bahwa hal ini memang sempat menjadi tren
.4. Goyang Cesar
Yang satu ini memang bukanlah gaya bahasa, namun, terbukti sempat viral di Indonesia. Sebab selama bulan Ramadan lalu, Cesar dan goyangan khasnya hadir dalam sebuah acara menjelang Sahur.

Ternyata, goyangan ini mendapatkan animo yang baik dari masyarakat. Bahkan, video goyangan ini pun dicari-cari baik melalui Google ataupun YouTube.

Dari awal diunggah sampai sekarang, sudah banyak pemirsa TV di Indonesia yang penasaran dan ingin mencoba mengikuti tarian ini.

Maka, jika lagu dangdut berjudul Rok Mini atau Buka Sitik Jos diputar dimana-mana, goyangan yang dilakukan pendengarnya pun akan sama, yaitu menggunakan goyang Cesar.

5. Tervicky
Kalau gaya bahasa yang satu ini mungkin Anda tak asing lagi. Ya, gaya bahasa ini terkenal baru-baru saja lantaran dikeluarkan dari mulut mantan tunangan Zaskia Gotik, Vicky Prasetyo alias Hendriyanto.

Dalam rekaman wawancara yang terunggah di YouTube, Vicky (mungkin) ingin terlihat keren dan sangat intelek dengan menggunakan bahasa-bahasa 'pintar' lain yang justru menjadi blunder bagi dirinya sendiri. Seperti contohnya dia sempat mengucapkan kontroversi hati, konspirasi kemakmuran, kudeta keinginan, statusisasi kemakmuran dan lain-lain yang justru terdengar aneh dan tidak bermakna sama sekali.

Akibat hal ini, banyak orang kemudian menggunakan gaya bahasa tersebut. Memang, sampai saat ini belum ada bukti penggunaan gaya bahasa seperti ini dalam kehidupan sehari-hari, namun tren ini cukup banyak diaplikasikan dalam status dan tweet pengguna jejaring sosial.
 
Berita Extra © 2013. All Rights Reserved. Powered by Blogger
Top