Bahaya TV Masih Hidup Saat Tidur | Berita Extra

G+

Tidur berkualitas merupakan salah satu syarat untuk menata kembali metabolisme tubuh. Tidur juga memiliki fungsi untuk mengistirahatkan otak dan memberikan kesempatan bagi organ yang sangat vital ini untuk beristirahat dan melakukan pembenahan.


Namun kita sering kali melakukan kebiasaan-kebiasaan yang disengaja atau tidak dapat mengganggu kualitas tidur.  Salah satu kebiasaan yang sering dilakukan adalah menghidupkan televisi bahkan dibiarkan hidup semalaman.

Untuk sebagian orang, kebiasaaan ini memang sulit untuk dihilangkan karena dianggap sebagai salah satu cara yang membuat orang cepat tidur. Padahal aktivitas ini memberikan dampak negatif bagi kesehatan.

Ilmuan Thomas Andrillon dan Sid Kouider dalam jurnal Current Biology mempublikasikan bahwa otak tetap bekerja ketika tidur, bagian ini mampu memproses informasi dan secara efektif membuat keputusan saat di bawah alam sadar. Otak selalu menjalankan aktivitasnya walaupun tidak sesibuk seperti di saat bangun, yaitu menjalankan sistem metabolisme tubuh.

Menurut studi ini, tidur menstimulus otak dan membuat seseorang mudah mengambil keputusan ketika terbangun dari tidur. Alat pemantau kinerja otak menunjukkan bahwa otak manusia tetap bisa merangsang kata-kata yang yang didengar saat tidur. Namun, saat bangun seseorang tidak bisa mengingat kata-kata atau suara yang didengar tersebut ketika mereka tidur.

"Bukan hanya memproses informasi yang kompleks ketika sedang benar-benar tertidur, tetapi juga saat tanpa sadar," ujar peneliti Thomas Andrillon dan Sid Kouider

TV yang hidup dan volumenya masih terdengar bisa menjadi pengganngu tidur yang berkualitas. Gelombang suara atau cahaya yang dipancarkan oleh peralatan tersebut tetap diterima oleh indera pendengaran dan penglihatan kita. Gelombang ini tetap dapat menembus kelopak mata dan diterima oleh retina dan lensa mata. Gelombang-gelombang tersebut akan diteruskan ke otak kita yang seharusnya beristirahat. Jika sudah diterima, otak kembali terangsang untuk bekerja dan mengolah informasi yang masuk.

Apabila hal ini berlangsung sepanjang malam, berarti kita hanya tidur menurut tubuh luar, tetapi tidak menurut otak. Otak akan terus bekerja mengolah informasi yang masuk tersebut. Jadi jangan biarkan otak Anda kelelahan karena harus tetap bekerja pada malam hari, sedangkan di siang hari otak juga akan diperas oleh kegiatan rutin kita.

Para peneliti di University of Rochester menemukan Kurang tidur akan membuat otak tak memiliki waktu yang cukup untuk  pembersihan. Hal ini berpotensi membuat seseorang terkena penyakit neurodegenerative seperti parkinson dan alzheimer.
 
Berita Extra © 2013. All Rights Reserved. Powered by Blogger
Top