Soal kemampuan menjalankan game, konsol "next-gen", seperti Xbox One yang baru diluncurkan Microsoft dan PlayStation 4 (PS4) dari Sony sudah pasti lebih bertenaga dibanding generasi-generasi terdahulu.
Tetapi Executive Vice President and Chief Technology Officer Electronis Arts (EA) Rajat Taneja berpikir lebih jauh dan mengatakan bahwa kedua konsol tersebut lebih maju satu generasi dibandingkan PC desktop tercanggih sekalipun.
Pendapat itu dituangkannya dalam sebuah tulisan mengenai teknologi di balik konsol Xbox One yang dipublikasikan melalui situs LinkedIn. Alasannya, sebut Taneja dalam artikel tersebut, berkisar seputar arsitektur System-on-Chip (SoC) yang diusung game console next-gen.
"Kombinasi desain unik hardware mereka, sistem operasi yang dipakai, dan layanan online yang ditawarkan menghasilkan platform paling meyakinkan untuk menciptakan ulang mekanika game," tulis Taneja.
Mengutip hasil benchmark internal EA, Taneja menyebutkan bahwa performa audio dan video perangkat-perangkat konsol game tersebut lebih kencang antara 8 hingga 10 kali lipat dibandingkan generasi terdahulu.
Dia juga berbicara mengenai engine baru IGNITE dan Frostbite dari EA yang disebut mampu memanfaatkan kemampuan penuh dari Xbox One dan PS4.
Berbekal engine terbaru ini, game seperti Battlefield 4 bisa tampil lebih detail hingga ke penampilan efek cahaya dan pakaian para karakter di dalamnya, sementara judul-judul game olahraga bisa dibuat lebih menyerupai keadaan di dunia nyata melalui simulasi kecerdasan manusia untuk karakter-karakter pemain dalam sebuah tim.
"Perangkat-perangkat konsol game next-gen ini menciptakan lingkungan dunia yang dinamis dan hidup… juga lebih sosial, berbeda dari konsol terakhir yang muncul delapan tahun lalu," lanjut Taneja.
Seperti apakah kemampuan konsol next-gen seperti yang dijelaskan oleh Taneja? Silakan simak video trailer resmi demo engine IGNITE dari EA berikut ini.
Tetapi Executive Vice President and Chief Technology Officer Electronis Arts (EA) Rajat Taneja berpikir lebih jauh dan mengatakan bahwa kedua konsol tersebut lebih maju satu generasi dibandingkan PC desktop tercanggih sekalipun.
Pendapat itu dituangkannya dalam sebuah tulisan mengenai teknologi di balik konsol Xbox One yang dipublikasikan melalui situs LinkedIn. Alasannya, sebut Taneja dalam artikel tersebut, berkisar seputar arsitektur System-on-Chip (SoC) yang diusung game console next-gen.
"Kombinasi desain unik hardware mereka, sistem operasi yang dipakai, dan layanan online yang ditawarkan menghasilkan platform paling meyakinkan untuk menciptakan ulang mekanika game," tulis Taneja.
Mengutip hasil benchmark internal EA, Taneja menyebutkan bahwa performa audio dan video perangkat-perangkat konsol game tersebut lebih kencang antara 8 hingga 10 kali lipat dibandingkan generasi terdahulu.
Dia juga berbicara mengenai engine baru IGNITE dan Frostbite dari EA yang disebut mampu memanfaatkan kemampuan penuh dari Xbox One dan PS4.
Berbekal engine terbaru ini, game seperti Battlefield 4 bisa tampil lebih detail hingga ke penampilan efek cahaya dan pakaian para karakter di dalamnya, sementara judul-judul game olahraga bisa dibuat lebih menyerupai keadaan di dunia nyata melalui simulasi kecerdasan manusia untuk karakter-karakter pemain dalam sebuah tim.
"Perangkat-perangkat konsol game next-gen ini menciptakan lingkungan dunia yang dinamis dan hidup… juga lebih sosial, berbeda dari konsol terakhir yang muncul delapan tahun lalu," lanjut Taneja.
Seperti apakah kemampuan konsol next-gen seperti yang dijelaskan oleh Taneja? Silakan simak video trailer resmi demo engine IGNITE dari EA berikut ini.