Satu Berita buruk yang diikuti dengan berita buruk lainnya, hampir tidak ada publikasi positif yang meluncur untuk konsol next-gen teranyar milik Microsoft – Xbox One selama beberapa minggu terakhir ini.
Seolah berusaha untuk menebus kesalahan setelah event pengenalan yang terkesan memosisikan Xbox One sebagai sebuah multimedia centre dan bukannya konsol gaming, Microsoft memperkenalkan segudang game sebagai daya tarik utama di E3 2013.
Tidak hanya sekedar pengenalan, mereka juga membuka booth untuk memberikan kesempatan bagi para gamer dan jurnalis untuk menjajal performa setiap game tersebut di Xbox One. Sayangnya, kesempatan ini justru berbuah kritik dan kebohongan yang lain.
Salah satu pengunjung menemukan bahwa sebagian besar game yang didemokan di booth Xbox One ternyata dilakukan dengan PC high-end.
Informasi ini mengemuka setelah salah satu booth game yang berada di booth demo mengalami crash. Alih-alih melihat user-interface Xbox One muncul, salah satu pengunjung ini justru melihat tampilan desktop Windows 7 mengemuka di layar besar ini.
Informasi ini mengemuka setelah salah satu booth game yang berada di booth demo mengalami crash. Alih-alih melihat user-interface Xbox One muncul, salah satu pengunjung ini justru melihat tampilan desktop Windows 7 mengemuka di layar besar ini.
Ketika teknisi Microsoft berusaha memperbaiki hal tersebut dengan membuka unit di bagian bawah booth, gamer justru menemukan sebuah PC high-end tersemat di dalamnya. Alih-alih menggunakan Xbox One atau Development Kit “Durango”, Microsoft ternyata menggunakan PC untuknya.
Bagian terburuknya? Dengan sedikit zoom out, gamer dapat melihat bahwa semua PC ini dijalankan dengan kartu grafis NVIDIA di dalamnya. Ini tentu saja menjadi pukulan telak bagi sebuah platform yang selama ini diklaim dibangun dan dioptimalisasi menggunakan arsitektur AMD.
Xbox One? Lebih tepatnya PC high-end dengan sistem operasi Windows 7.
Jika Anda melihatnya lebih dekat, PC ini bahkan menggunakan kartu grafis NVIDIA di dalamnya. Ini tentu saja menjadi pukulan bagi nama besar Xbox One yang dikenal sebagai platform yang berbasis arstitektur AMD.
Ada berbagai rumor dan informasi yang mengemuka di dunia maya terkait isu yang satu ini. Walaupun sebagian besar meluncur dalam bentuk kritik dan kecaman, namun banyak pula yang percaya bahwa Microsoft tidak bertanggung jawab sepenuhnya terhadap citra yang kian tercederai ini.
Besar kemungkinan publisher dan developer yang membutuhkan kemampuan performa yang lebih akhirnya memutuskan untuk menjadikan PC sebagai unit demo untuk memperlihatkan visualisasi yang maksimal.
Lantas bagaimana dengan Sony sendiri? Beberapa game seperti Thief didemokan dengan Playstation 4 sesungguhnya, sementara lainnya menggunakan dev kit yang tentu saja lebih mumpuni. Namun satu yang pasti, mereka tidak terlihat menggunakan PC sama sekali.
The worst part? Bahkan Microsoft sendiri masih menggunakan Windows 7, dan bukannya Windows 8 untuk menjalankan game-game ini.
The worst part? Bahkan Microsoft sendiri masih menggunakan Windows 7, dan bukannya Windows 8 untuk menjalankan game-game ini.