Artikel ini dicopas dari situs rombi.mywapblog.com dan ditambahkan gambar agar lebih menarik ini dia artikelnya :
Hujan awalnya jatuh sebagai es atau kristal hingga akhirnya menjadi titik-titik air.
Tetes hujan jatuh dengan kecepatan rata-rata 8 - 10 km/jam. Namun tergantung pada kecepatan angin dan kondisi di wilayah tertentu, bisa mencapai hingga 35 km/jam.
Diameter setiap tetes hujan bervariasi antara 0,02 inci sampai sekitar 0,031 inci.
Ketinggian minimal awan mendung adalah 1.200 meter dan dapat ditemukan hingga 10.000 meter di langit.
Air umumnya jatuh ke bumi pada kecepatan rendah, hal ini karena hujan memiliki bentuk khusus yang meningkatkan efek gesekan atmosfer dan membantu hujan turun ke bumi dengan kecepatan lebih rendah.
Bayangkan jika tidak terjadi gesekan pada atmosfer, bisa jadi setiap tetes hujan akan menghujam bumi dengan kecepatan tinggi dan menyebabkan banyak kerusakan.
Curah hujan rata-rata paling banyak terjadi di Cherrapunju, India, yakni sebanyak 26,5 meter (87 kaki).
Jumlah 16 juta ton air tersebut sama dengan jumlah hujan yang jatuh kembali ke bumi setiap detik. Air bergerak terus dalam siklus yang seimbang, jadi betapa hebatnya keseimbangan alam terjadi di sekitar kita.
Sementara wilayah yang hampir sepanjang tahun selalu hujan adalah Mt. Waialeale di Kauai, Hawaii. Di tempat ini selama 350 hari per tahun selalu basah oleh hujan.
Setiap detik, sekitar 16 juta ton air menguap dari permukaan Bumi.
Payung awalnya diciptakan untuk melindungi orang dari panas matahari.